Hoaks atau informasi palsu merupakan ancaman serius yang bisa memperburuk situasi saat terjadi bencana alam. Mengatasi penyebaran informasi hoaks terkait bencana adalah tantangan besar yang harus dihadapi oleh pemerintah, media, dan masyarakat secara keseluruhan.
Menurut pakar komunikasi sosial, Dr. Arie Sudjito, hoaks dapat menimbulkan kepanikan dan membuat korban bencana menjadi semakin tertekan. “Penyebaran hoaks terkait bencana dapat menghambat proses evakuasi dan penyelamatan, serta mengganggu koordinasi antarinstansi yang terlibat dalam penanggulangan bencana,” ujarnya.
Salah satu solusi untuk mengatasi penyebaran informasi hoaks terkait bencana adalah dengan meningkatkan literasi digital masyarakat. Hal ini sejalan dengan pendapat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, yang menyatakan bahwa “masyarakat perlu dilatih untuk dapat membedakan informasi yang benar dan hoaks, terutama dalam situasi darurat bencana.”
Selain itu, peran media massa juga sangat penting dalam menanggulangi penyebaran informasi hoaks terkait bencana. Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Publik BNPB, Raditya Jati, media harus berperan sebagai penyebar informasi yang akurat dan terverifikasi. “Media massa memiliki peran besar dalam menyebarkan informasi yang benar dan memerangi hoaks, terutama dalam situasi bencana,” katanya.
Pemerintah juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi yang jelas dan transparan kepada masyarakat terkait bencana yang terjadi. Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, media, dan masyarakat dalam mengatasi penyebaran informasi hoaks terkait bencana. “Kita harus bersama-sama memerangi hoaks dan menyebarkan informasi yang benar demi kepentingan bersama,” ujarnya.
Dengan meningkatkan literasi digital masyarakat, peran media massa yang akurat, dan kerja sama antara pemerintah, media, dan masyarakat, penyebaran informasi hoaks terkait bencana dapat diatasi dengan lebih efektif. Semua pihak harus bekerja sama untuk melawan hoaks dan menyebarkan informasi yang benar demi keamanan dan keselamatan bersama.