Peran media massa dalam menyebarkan berita kriminal di Indonesia memegang peranan yang penting dalam membentuk opini publik. Media massa memiliki kekuatan untuk mempengaruhi cara pandang masyarakat terhadap berbagai kasus kriminal yang terjadi di Indonesia. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa seringkali berita yang disajikan oleh media massa cenderung sensational dan tidak selalu objektif.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ahli Komunikasi Massa, Prof. Dr. Bambang Haryanto, “Media massa seringkali lebih tertarik pada berita kriminal yang menarik perhatian pembaca, tanpa memperhatikan dampak yang mungkin timbul dari pemberitaan tersebut. Hal ini dapat mempengaruhi opini publik dan menciptakan stigma negatif terhadap pelaku kriminal.”
Tidak hanya itu, Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) juga mengingatkan bahwa media massa harus lebih berhati-hati dalam menyajikan berita kriminal. Ketua PJI, Siti Rohmah, menambahkan, “Berita kriminal harus disajikan secara objektif dan tidak boleh memihak kepada salah satu pihak. Media massa harus mengutamakan kebenaran dan keadilan dalam setiap pemberitaan yang disajikan.”
Namun, sayangnya masih banyak media massa yang lebih memilih untuk mengejar rating daripada mengutamakan prinsip jurnalisme yang seharusnya. Sehingga, seringkali berita kriminal yang disajikan cenderung sensational dan tidak berimbang.
Sebagai masyarakat, kita juga perlu lebih bijak dalam menyikapi berita kriminal yang disajikan oleh media massa. Kita tidak boleh langsung percaya begitu saja pada berita yang kita baca atau kita dengar. Kita perlu melakukan cross-checking dan mencari informasi dari berbagai sumber sebelum membentuk opini kita.
Dengan demikian, peran media massa dalam menyebarkan berita kriminal di Indonesia memang sangat besar. Namun, kita sebagai masyarakat juga harus bijak dalam menyikapi setiap berita yang disajikan agar tidak terpengaruh oleh pemberitaan yang tidak objektif. Semoga kedepannya, media massa dapat lebih bertanggung jawab dalam menyajikan berita kriminal di Indonesia.