Mengulas Berita Viral: Antara Fakta dan Hoaks yang Menyesatkan


Mengulas berita viral memang menjadi hal yang menarik untuk dilakukan. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua berita viral adalah fakta. Banyak di antaranya adalah hoaks yang bisa menyesatkan masyarakat. Sebagai konsumen informasi, kita harus bijak dalam menyaring berita yang kita terima.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh pakar media sosial, Dr. Ahmad Subagyo, hoaks seringkali disebarkan dengan tujuan tertentu. “Hoaks bisa digunakan untuk mempengaruhi opini publik atau bahkan untuk kepentingan politik tertentu,” ujarnya.

Sebagai contoh, belakangan ini beredar berita viral tentang obat ajaib yang diklaim bisa menyembuhkan segala macam penyakit. Namun, faktanya obat tersebut tidak memiliki izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Hal ini jelas menunjukkan bahwa berita tersebut adalah hoaks yang berbahaya.

Menurut pakar hukum media, Prof. Dr. Nia Kurniawati, menyebarkan hoaks bisa berdampak buruk hukum. “Jika seseorang sengaja menyebarkan hoaks yang merugikan orang lain, maka dia bisa terkena sanksi hukum,” jelasnya.

Oleh karena itu, sebelum membagikan berita viral, sebaiknya kita melakukan pengecekan terlebih dahulu. Kita bisa memverifikasi informasi tersebut melalui situs-situs faktual seperti Turnbackhoax.id atau Cekfakta.com agar tidak terjebak dalam penyebaran hoaks.

Dalam mengulas berita viral, penting untuk selalu membedakan antara fakta dan hoaks. Sebagai konsumen informasi yang cerdas, kita harus mampu menyaring berita yang benar dan tidak terjebak dalam penyebaran hoaks. Jangan sampai informasi yang kita terima malah menyesatkan kita dan orang lain. Semoga dengan kesadaran ini, kita bisa menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif dalam dunia informasi.